Senin, 14 Februari 2011

Motivasi: Membuat Hidupmu Lebih Hidup!

We must never be afraid to go too far, for success lies just beyond. - Marcel Proust - Motivation, Positive Thought Of the Day - From MotivateUs.com



Motivasi: Membuat Hidupmu lebih Hidup!


Kata-kata diatas adalah sebuah pepatah yang sangat inspirasional menurut saya. Apalagi disaat-saat ujian akhir berdatangan seperti saat ini. Setelah membaca kata-kata tersebut, semangat saya kembali lagi untuk bisa menjalani semua tahapan untuk menjadi seorang dokter. Ya, saya menemukan motivasi saya lagi. Hal ini membuat saya berpikir, apa sih sebenarnya motivasi itu? Mengapa hal tersebut bisa membuat saya bersemangat kembali dalam mengerjar cita-cita saya?

Menurut www.thefreedictionary.com, motivation berarti the psychological feature that arouses an organism to action toward a desired goal; the reason for the action; that which gives purpose and direction to behavior, dalam bahasa Indonesia bisa didefinisikan sebagai fitur fisiologis yang membangkitkan suatu organisme untuk bertindak menuju tujuan yang diinginkan; alasan untuk sebuah tindakan; yang akan memberikan tujuan dan arah terhadap tingkah laku. Gampangnya, motivasi adalah pendorong yang menyebabkan kita mencapai tujuan. Ada 2 tipe motivasi, yaitu motivasi internal dan eksternal. Motivasi internal merujuk pada motivasi yang didorong oleh ketertarikan atau kesenangan dari tugas itu sendiri, dan ada pada diri masing –masing individual. Motivasi eksternal berasal dari luar individu atau dari lingkungan, misalnya penghargaan seperti uang atau ranking, dan bahkan hukuman.

Dalam kehidupan pekerjaan dan sehari-hari, motivasi sangat penting karena hal tersebut merupakan penentu dalam sebuah kinerja atau performance, seperti dirumuskan dalam formula dibawah ini:

P = M x A x C

P berarti performance atau kinerja, M: motivation atau motivasi, A: ability atau kemampuan, dan C: chance atau kesempatan.

Berdasarkan formula diatas, kinerja dari seseorang ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu motivasi kemampuan, dan kesempatan. Karena ketiga faktor tersebut adalah perkalian, maka sebakin besar kinerja, kemampuan, dan kesempatannya maka akan semakin besar pula kinerjanya. Misalnya, seorang dokter yang saja dilantik memiliki motivasi yang tinggi untuk mengabdi pada sesamanya. Dia juga memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi karena termasuk dalam lulusan terbaik di fakultas kedokteran tersebut. Namum, dia ditempatkan di daerah terpencil yang sarana dan prasarana kesehatannya kurang memadai. Hal ini akan berimbas pada menurunnya kinerja dari doker terebut karena walaupun dia mengetahui diagnosis dan tata laksananya, kemampuannya ini dihambat oleh minimnya sarana dan prasana yang ada. 


 

Ada banyak teori motivasi yang berkembang. Disini saya hanya akan menjelaskan beberapa teori yang cukup populer. Teori-teori tersebut adalah:
1.     
    Instrumentality theory


Teori ini hampir sama dengan teori insentif, dimana uang berperan sebagai penggeraknya. Pada teori ini, diasumsikan bahwa setiap orang hanya bekerja untuk uang, dan hukuman yang diberikan bergantung dari kinerjanya. Teori ini masi banyak diadaptasi dalam berbagai situasi
2.     Needs theory
Salah satu needs theory yang paling terkenal dikemukakan oleh Abraham Maslow. Dia mengemukakan bahwa manusia mempunyai keinginan dan dorongan yang mempengaruhi perilaku mereka. Hanya kebutuhan yang tidak terpuaskan yang mempengaruhi perilaku. Manusia cenderung memenuhi kebutuhanya dari kebutuhan dasar ke kebutuhan yang lebih kompleks. Artinya, jika kebutuhan dasar manusia telah terpenuhi, ia akan melanjutkan ke kebutuhan yang selanjutnya yang lebih kompleks.
3.     Goal theory
Teori yang dibuat oleh Latham dan Locke menyebutkan bahwa motivasi dan kinerja akan lebih tinggi apabila: ada tujuan yang spesifik dari setiap inidvidu, tujuan tersebut menantang dan susah untuk dicapai, serta ada timbal balik dari kinerja yang telah dilakukan.
4.     Social learning Theory
Motivasi ditentukan oleh internal dan eksternal factor. Skema insentif yang hanya memanipulasi factor eksternal dan tidak mengindahkan factor internal mungkin tidak akan efektif dalam memotivasi orang. Teori ini dikemukakan oleh Bandura.
5.     Role model theory
Teori ini menyebutkan bahwa motivasi dapat diperoleh dari role model  yang memiliki kinerja yang tinggi. Skema motivasi dapat menjadi lebih efektif apabila kinerja yang ideal dicontoh oleh orang yang mendapatkan motivasi.




Sebagai seorang calon dokter, belajar mengenai teori-teori ini sangatlah penting. Motivasi akan mendorong kita untuk bisa bertahan dalam setiap kondisi. Ke depannya, kita dituntut untuk bisa menjadi seorang pemimpin dan pastinya membutuhkan teori-teori motivasi ini untuk bisa memotivasi anggota-anggota agar kinerjanya bisa meningkat. Selain itu, penerapan teori motivasi dapat dilakukan pada saat kita sedang melakukan kerja tim. 

Referensi:
Motivation

Increase Motivation

Motivation, definition

Lecture oleh dr. Andreasta Meliala tentang Motivasi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar